Jumat, 15 September 2017
Home »
» Antara Maestro Coffee dan Sekret PMII
Antara Maestro Coffee dan Sekret PMII
“Ketahuilah, hal-hal terindah di dunia ini terkadang tak bisa terlihat dalam pandangan atau teraba dengan sentuhan; mereka hanya bisa terasakan dengan hati.”
Helen Keller, Penulis Tuna Wicara-Netra AS (1880-1968)
Tiada yang tahu pasti asbabun nudzul mengapa sebuah coffe lokasinya serta-merta berdempetan dengan sekret PMII.Mungkin itu terjadi secara kebetulan, tetapi mungkin juga memang telah direncanakan. Tetapi mari kita coba lupakan soal kebetulan dan mencari kebenaran filosofisnya lebih jauh.
Kedekatan antara sekret PMII dan Maestro Coffee (itulah nama coffee yang betul-betul kami hafal) mendorong 'imaji kolektif' pada suatu pemahaman yang bertumpu di titik persinggungan antara semangat pergerakan dan spirit intelektualitas . Sekret PMII, adalah tempat sakral dimana semua kegiatan-kegiatan "Rahmatan lil 'alamin" bermula. Maestro Coffee juga demikian, sebuah tempat dimana "Magis Amica Varitas"-nya para intelektual muda menampakkan nyali inovatifnya. Keduanya memilki kesamaan secara diametral yang kental, dan sungguh sayang jika momentum kedekatan tersebut tidak dimanfaatkan.
Sayangnya, kedekatan keduanya acapkali terpisah oleh sekat-sekat kepentingan individualistis yang enggan berusaha memposisikan lokasi ini pada satu tujuan, kebaikan. Ada yang fokus ngopi tapi enggan mengunjungi sekret. Ada yang kelamaan di sekret lalu lupa menemui sahabat-sahabatnya di coffee. Dua kondisi ini rentan terjadi walaupun tidak selalu terjadi. Ini hanya analisis saya.
Kedekatan --lebih inten dipahami--memiliki elemen psikologis yang berupa rambu-rambu reciprokal dan memiliki makna-makna. Makna kedekatan jika diibaratkan dengan sepasang kekasih maka akan timbul "kerinduan tiada tara" bila hati keduanya tak lagi berdekatan atau jauh. Iya, bukan ? Hehe
Hari ini, begitu banyak permasalahan yang bangsa hadapi. Ekonomi yang menukik tajam, kemiskinan yang mengakar subur, politik yang semakin menampakkan muka serigala berbulu domba-nya, lembaga pendidikan yang menjelma ladang komersialiasi untuk mencapai ketenaran semata, praktik korupsi pun meramaikan bursa transfer "kekuasaan dan keterpurukan". Sketsa buram yang sangat memprihatinkan yang terjadi di negeri ini. Ditambah lagi fenomena-fenomena di tingkat lokal tersendiri, khususnya di Bangkalan Madura.
Pertanyaan yang akan mencuat, "Apa yang hendak kita konsep dan lakukan bersama untuk mengatasi masalah tersebut diatas ?", atau "Bisakah semua permasalahan itu terpecahkan ?" Saya tidak akan menjawab pertanyaan diatas, tapi saya mengajak semua sahabat-sahabati untuk berkontemplasi.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang merupakan organisasi kemahasiswaan terbesar dan dihuni oleh Mahasiswa terbaik bangsa ini, tentu bisa mengatasi kecamuk masalah bangsa yang terus menjadi-menjadi. Bagaimana caranya ? Nah, Diskusi yang matang menyusun konsep pergerakanlah yang dibutuhkan. Ada yang bilang "Konsep tanpa eksekusi adalah kosong, eksekusi tanpa konsep adalah mimpi buruk", pernyataan ini benar adanya dan saya sangat sepakat.
Mengapa sekret PMII dan Mestro Coffee berdekatan ? . Saya lupa memberikan kejelasan, maafkaaan.. Hemat saya tidak ada kedekatan yang sia-sia, kesemuanya punya "maqhasid". Lalu apa sebenarnya filosofi kedekatan sekret PMII dan Maestro Coffee ? Jika dibaca secara jeli, maka sebenarnya pernyataan ini sudah terjawab. Namun izinkanlah saya mempertegas dengan yang sederhana
"Maestro Coffee tempat orang-orang hebat berdiskusi. Sekret PMII tempat orang-orang hebat beraksi. Jika keduanya saling berkolaborasi, percayalah Mahbub Djunaidi pun akan mengapresiasi"
(Bangkalan, Sabtu 16 September 2017)
Karya Kharul Amin (Kader Rayon Al-Amien)
0 komentar:
Posting Komentar